PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP) BERBASIS ZONASI BAGI GURU SASARAN BAHASA INGGRIS SMK TAHUN 2019/2020
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEKS EKSPOSISI ANALITIS YANG BERORIENTASI HOTS DI KELAS XI SMK NEGERI 8 PEKANBARU PROVINSI RIAU

Oleh
Desmalini, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMK Negeri 8 Pekanbaru
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
BerdasarkanUndang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai khususnya oleh generasi muda karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang paling sering digunakan. Artinya, Bahasa Inggris diakui dan dipakai oleh berbagai orang di seluruh penjuru dunia untuk berkomunikasi.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi HOTS adalah Discovery Learning, Model pembelajaran penemuan (discovery learning) diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara langsung tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandiri. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis (ilmuan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi diharapkan pula bisa berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan.
- Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris Kelas XI dalam pokok bahasan Teks Eksposisi Analitis di Kelas XI SMK Negeri 8 Pekanbaru Provinsi Riau yang telah terbukti membuat suasana pembelajaran di kelas XI menjadi lebih aktif.
- Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari Pelatihan Program PKP Bahasa Inggris SMK berbasis zonasi dan penerapan di sekolah yaitu :
- Bagi Peserta Didik
Sebagai strategi agar peserta didik terlihat antusias dan termotivasi selama mengikuti proses pembelajaran dengan model Discovery Learning yang berorientasi HOTS.
- Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pembelajaran melalui model Discovery Learning yang berorientasi HOTS agar dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan memotivasi mereka.
- Bagi Sekolah
Sebagai tempat penerapan pembelajaran melalui model Discovery Learning yang berorientasi HOTS agar siswa semangat dan aktif serta termotivasi dalam proses belajar mengajar di kelas.
- Bagi Masyarakat
Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah yang telah menerapkan model Discovery Learning yang berorientasi HOTS untuk menghadapai tantangan Revolusi Industri 4.0
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Tujuan penulisan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan Best Practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS).
2. Sasaran
Sasaran pelaksanaan Best Practice ini adalah Peserta didik kelas XI Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMK Negeri 8 Pekanbaru sebanyak 27 orang.
- Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah materi kelas XI Tahun Pelajaran 2019/2020 pada pokok bahasan Teks Eksposisi Analitis, dengan rincian KD sebagai berikut :
3.22 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks eksposisi analitis lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait isu aktual, sesuai dengan konteks penggunaannya.
4.22 Menyusun teks eksposisi analitis tulis, terkait isu aktual, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks.
- Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan Best Practice ini adalah menerapkan pembelajaran Bahasa Inggris dengan model pembelajaran Discovery Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan :
- Pemetaan Kompetensi dasar
3.22 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks eksposisi analitis lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait isu aktual, sesuai dengan konteks penggunaannya.
4.22 Menyusun teks eksposisi analitis tulis, terkait isu aktual, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks.
- Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
IPK Pendukung
3.22.1 Menentukan fungsi sosial teks eksposisi analitis (C3)
IPK Kunci
3.22.2 Menelaah struktur teks eksposisi analitis (C4)
IPK Pengayaan
3.22.3 Membandingkan beberapa teks eksposisi analitis dengan memberi dan meminta informasi terkait isu aktual, sesuai dengan konteks penggunaannya(C5)
- Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih dalam Best Practice ini adalah Discovery Learning.
- Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Discovery Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Discovery Learning:
TAHAP PEMBELAJARAN | KEGIATAN PEMBELAJARAN | ALOKASI WAKTU |
Kegiatan Pendahuluan | ||
Pendahuluan (persiapan/orientasi) | Guru mengucapkan salam pembuka (santun).Pesertadidik memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esadan berdoa untuk memulai pelajaran (religius).Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Raya/Menghormati bendera merah putih (nasionalisme).Guru mengecek kehadiran peserta didik (disiplin). | |
Apersepsi | Guru menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik atau dengan tema sebelumnya.Mengingatkan kembali materi prasyarat(Factual Report Text).Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dibahas :Did you watch television yesterday?What was the current issues did you know? | |
Motivasi | Guru menyampaikan gambaran keuntungan mempelajari materi teks eksposisi analitis dalam kehidupan sehari-hari.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Guru menyampaikan rangkaian aktifitas yang akan dilakukan sebelum proses belajar mengajar dimulai.Guru menyampaikan rubrik penilaian selama proses pembelajaran berlangsung. | |
Kegiatan Inti | ||
Sintak Model Pembelajaran 1 Stimulation (pemberianrangsangan) | -Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang). – Peserta didik diberikan rangsangan guna memusatkan perhatian melalui kegiatan menyimak video terkait materi yang dipelajari. -Peserta didik diminta untuk mencatat informasi yang mereka dapatkan selama video berlangsung pada sebuah kertas yang diberikan guru. -Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan video yang ditayangkan guru: 1. What is the meaning of analytical exposition text? 2. What is social media? – Peserta didik dengan bimbinganguru,menjelaskan informasi yang diperoleh berdasarkan video terkait materi yang dipelajari. | |
Sintak Model Pembelajaran 2 Problem statement (identifikasimasalah) | Peserta didik mengidentifikasi masalah dan strategi dalam menentukan fungsi social dan struktur teks eksposisi analitisPeserta didik mengemukakan ide secara lisan/tulisan dan disampaikan kepada teman yang lainnya | |
Sintak Model Pembelajaran 3 Data collection (pengumpulan data) | Melalui Lembar Kerja yang telah disiapkan guru, peserta didik dipandu untuk menemukan informasi terkait materiPeserta didik dapat berdiskusi dengan teman sebangku/kelompoknya menggali informasi dari berbagai sumber sesuai dengan seluruh permasalahan yang sedang dikaji dalam Lembar Kerja | |
Sintak Model Pembelajaran 4 Data processing (pengolahan data) | Peserta didik menelaah fungsi social dan struktur teks eksposisi analitisPeserta didik mendiskusikan, mengolah data yang ditemukan, menyusun langkah-langkah penyelesaian dan menuangkannya pada lembar jawaban pada Lembar Kerja | |
Sintak Model Pembelajaran 5 Verification (pembuktian) | Peserta didik mendiskusikan hasil kerjanya untuk membuktikan benar tidaknya hasil kerja kelompokPeserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan yang lain menanggapi | |
Sintak Model Pembelajaran 6 Generalization (menarik kesimpulan) | Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan berkaitan dengan materi teks eksposisi analitis.Guru memberikan apresiasi terhadap hasil pekerjaan dan penampilan peserta didik.Peserta didik menuliskan kembali hasil kesimpulan dalam buku catatan masing-masing sebagai bahan belajar. | |
Kegiatan Penutup | ||
Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat resume tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.Peserta didik menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi saat pembelajaran di dalam kelas.Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan baik dalam kelompok.Peserta didik diberi tugas mencari contoh teks eksposisi analitis lain dari berbagai sumber sebagai tugas mandiri.Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya (Biography). |
- Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, lembar kerja, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
- Media dan Instrumen
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik mengenai Teks Eksposisi Analitis
Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis uraian singkat.
- Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktek Best Practice ini di laksanakan pada hari kamis tanggal 12 Desember 2019 bertempat di kelas XI RPL 2 SMK Negeri 8 Pekanbaru.
BAB III
HASIL KEGIATAN
- Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
- Proses pembelajaran ini menerapkan model Discovery Learning dengan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan peserta didik menjadi lebih aktif dan menumbuhkan sikap saling bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Aktivitas model pembelajaran dengan metode ini menerapkan peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran.
- Pada pembeajaran sebelumnya penulis belum menerapkan pembelajaran HOTS masih menggunakan metode ceramah peserta didik selama proses pembelajaran cenderung kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan jika di terapkan dengan pembelajaran HOTS dan dengan metode diskusi dan tanya jawab peserta didik menjadi lebih bisa berfikir kritis selama kegiatan diskusi dan menjadi lebih tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya karena akan dibandingkan dengan kelompok lain hasilnya.
- Dengan menerapakan pembelajaran yang HOTS peserta didik dilatih untuk memecahkan masalahnya sendiri tentunya dengan arahan dan bimbingan dari guru untuk menyelesaikan lembar kerja yang disediakan maupun dikaitkan dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
- Pada pembeajaran sebelumnya penulis belum menerapkan pembelajaran HOTS masih menggunakan metode ceramah peserta didik selama proses pembelajaran cenderung kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan jika di terapkan dengan pembelajaran HOTS dan dengan metode diskusi dan tanya jawab peserta didik menjadi lebih bisa berfikir kritis selama kegiatan diskusi dan menjadi lebih tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya karena akan dibandingkan dengan kelompok lain hasilnya.
- Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning yang berorientasi HOTS adalah peserta didik masih belum terbiasa karena terbiasa dengan menggunakan metode ceramah jadi guru masih terus mengarahkan peserta didik untuk melatih dan menggali informasi apalagi kurangnya kosa kata (vocabulary) peserta didik menjadi hambatan dalam pembelajaran.
- Cara mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi penulis dalam pembelajaran ini adalah harus lebih sabar melatih dan mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan masalah dan mandiri dalam mencari informasi yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran. Peserta didik dapat diberikan kata kunci (clue) guna menggiring mereka menemukan jawaban berdasarkan penjelasan guru. Selain itu juga peserta didik diberikan motivasi betapa pentingnya model pembelajaran Discovery Learning yang berorientasi HOTS di masa yang akan datang ketika mereka sudah lulus SMK dan bergelut dengan dunia usaha dan industri tentunya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
- Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
- Pembelajaran dengan model Discovery Learning layak dijadikan sebagai pembelajaran yang berorientasikan Higher Order Thinking Skill (HOTS) karena dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mentrasfer pengetahuan (knowledge), berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
- Pada penyusunan RPP pun dibuat secara sistematis dan cermat yang didalamnya berorientasi HOTS dan terdapat kecakapan abad 21 yang memuat PPK dan literasi.
- Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
- Guru seharusnya memiliki inovasi model pembelajaran yang lebih menyenangkan peserta didik tidak terpaku hanya dengan 1 model pembelajaran saja dan memiliki banyak referensi sumber belajar yang lain tidak hanya buku guru dan buku peserta didik yang akan menunjang kemampuan profesional guru pada saat proses pembelajaran.
- Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam.
- Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk berlangsungnya pembelajaran HOTS dan untuk mendesiminasikan Best Practiceini agar menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.